Rabu, 27 November 2013

KALIMAT BUGIS JENEPONTO
(penikmat suami istri)




(artikel ini telah kami ubah dalam tulisan indonesia utuh,asli nya di kirim oleh saudara hamba ALLAH dari daerah sulawesi dengan menggunakan bahasa bugis campuran bahasa melayu dan beliau berpesan untuk tidak di tampilkan emailnya kepada umum)


Bismillah,assallammualaikum bapak pemilik blog sarang bismillah,ijinkan kami seorang hamba ALLAH dari melayu bugis ikut berpartisipasi dalam amal jariyah yang bapak buka dan sedia kan,semoga yang kami infaq kan ini dapat berguna sedikit bagi rumah tangga rumah tangga yang tengah di guncang prahara,memang menurut hemat dan pengalaman penulis rumah tangga yang tengah bermasalah itu di sebabkan oleh banyak hal mungkin ada ratusan penyebabnya baik masalah ekonomi,sihir dan ketidak samaan pemikiran dan yang paling besar menjadi batu api pertengkaran rumah tangga itu ialah masalah hubungan badan suami istri,hal ini sangat sepele sepertinya namun akibatnya sangat signifikan dalam berumah tangga,mengenai hal ini penulis memiliki satu pengalaman seperti langsung penulis sampaikan dalam tulisan berikut ini.

Saat itu sekitar tahun 1999,penulis baru saja menikah sekitar 10 bulan dan rumah tangga penulis mulai di guncang prahara pertengkaran,penyebab utamanya selain masalah krisis keuangan juga karena istri penulis sepertinya mengalami gejala alami yaitu kejenuhan dalam berhubungan badan,kejenuhan ini mungkin datang nya dari diri penulis sendiri yang memang tidak tau cara cara membuat istri terpuaskan secara bathin,maklumlah penulis saat menikah sudah cukup berumur sekitar umur 42 tahun karena penulis lama bekerja di kapal kargo yang berlayar ke berbagai pelabuhan di berbagai belahan dunia,awalnya penulis pikir hal ini biasa biasa saja namun tampa di sadari dengan berlarut larutnya tidak di obati mengakibatkan penyakit pertengkaran yang sangat parah hingga membuat istri penulis mulai beralih hati kepada laki laki lain,setelah penulis ketahui maka penulis sangat terkejut dan sejak saat itu penulis mulai berpisah dengan istri,pada awalnya sudah penulis coba untuk membujuk istri dengan berbagai bujukan namun sama sekali tidak berhasil sebab istri sepertinya sudah sangat bosan dan tidak bergairah lagi berhubungan badan dengan penulis,akhirnya dengan rasa panik dan kebingungan tak tau apa yang harus di lakukan maka penulis kembali mendatangi kapten kapal penulis dulu dan meminta bekerja kembali sebagai pelaut di kapal itu.

Hari demi hari penulis lalui di laut lepas dalam bekerja sebagai anak buah kapal,setiap penulis memasuki pelabuhan sulawesi penulis selalu menghubungi istri melalui wartel (warung telepon) yang kebetulan orang tua istri juga membuka usaha warung telepon sehingga penulis bisa menelpon istri kapan saja penulis sampai di darat,selama itu juga penulis coba membujuk dan merayu istri untuk mau kembali berumah tangga dengan penulis namun jawabannya tetap sama yaitu tidak lagi bergairah kepada penulis,pernah juga penulis membujuk dengan mengatakan bahwa penulis telah membeli obat obat kuat dan obat perangsang untuk memuaskan istri dan jawaban istri adalah,bukan obat kuat dan perangsang berhubungan badan itu yang dia inginkan tetapi rasa bergairah dan terangsang kepada penulis itu yang sudah tidak dapat dia rasakan kembali bahkan istri penulis pernah mengatakan bahwa tolong guna gunai saja dia agar dapat bergairah kembali kepada penulis,terkejut bercampur kebingungan mendengar hal tersebut sebab untuk mencari dan mendapatkan ilmu seperti itu bukanlah hal yang mudah,di kampung penulis sangat banyak ilmu ilmu yang katanya mampu seperti itu namun penulis juga tau bahwa belum tentu ilmu itu cocok di badan penulis.

Akhirnya penulis pasrah dan kembali bekerja sebagai pelaut di kapal kargo dengan pikiran yang masih teringat selalu kepada istri,dalam kebingungan itu penulis lawan saja dengan sholat hajat beberapa rakaat di dalam ruang kapal yang tersedia bagi penulis,insyaALLAH sekitar jam 3 subuh waktu somalia sebab kapal penulis saat itu tengah memasuki perairan laut somalia,penulis mendengar ada orang memanggil nama penulis maka penulis dengan masih berpakaian sholat keluar dari ruangan kapal untuk melihat siapa orang yang memanggil penulis,dan saat keluar terlihat satu wanita tua bercaping kepala/tudung kepala yang terbuat dari anyaman bambu berkulit hitam seperti orang somalia namun berbahasa indonesia,berada dalam perahu kecil yang terapung di perairan laut somalia itu,nenek tua ini langsung berucap  *kamu marsudin anak bugis jeneponto ya?* penulis lurus saja menjawabnya * benar nenek,ada apa?*
Nenek ini langsung memberikan kepada kami sebutir telur ayam kampung dengan berucap * ini kamu ambil kiriman dari datuk kamu* singakat cerita telur ayam kampung itu kami ambil dan setelah sampai di kamar kapal penulis letak kan di dalam gelas agar tidak pecah oleh gelombang laut yang menggoyangkan kapal dan penulis pun segera melanjutkan zikir sholat hajat yang tadi tertunda,setelah sholat selesai penulis lihat telur dalam.gelas tadi sudah pecah dan saat penulis hendak membersihkan pecahannya penulis melihat pada cairan kuning telur itu tulisan arab yang berbunyi * KHULIKAL HULIKAL AMRI WARUJU MIN BAINI WATARO* tulisan itu sangat jelas terbaca dan saat penulis kumpulkan cairan itu dalam wadah gelas terlihat lagi cairan telur itu bergambar pasangan suami istri tengah seperti berhubungan badan,penulis berucap istighfar beberapa kali dengan penampakan ini dan setelah hati tenang pecahan telur tersebut penulis buang ke laut.


Besoknya saat sudah kembali dan berada di pelabuhan kapal indonesia saat anak buah kapal lain turun untuk berbelanja dan bersenang senang penulis tetap saja di kapal merenungi kejadian tempo hari itu,kalimat beserta gambar itu sangat jelas terbayang dan hapal dalam ingatan penulis,penulis sebut sebut saja kalimat itu sambil membayangkan istri dan terkadang sambil membaca kalimat itu penulis terbayang masa masa indah bersama istri dan terkadang bayangan berhubungan badan dengan istri juga turut serta terbayang untungnya yang penulis bayangkan adalah hubungan halal dengan istri bukan kepada wanita lain,kira kira selang 10 menit kapten penulis berteriak memanggil penulis bahwa ada tlp dari tlp seluler kapal yang hendak berbicara penting dengan penulis,bergegas penulis menghampiri tlp tersebut dan alangkah terkejut bercampur bahagia nya yang menelpon adalah istri penulis sendiri/mantan istri,di tlp tersebut dia menangis nangis meminta penulis pulang dan kembali menikahi nya kembali,alangkah bahagianya dan dengan segera penulis segera pulang menggunakan pesawat dengan sebelumnya menceritakan hal ini kepada kapten penulis,alhamdulillah kami bersatu kembali dalam rumah tangga yang bahagia dan sejak saat itu jika gairah istri mulai menurun kepada penulis maka kalimat telur itu selalu penulis baca dalam hati berulang ulang sambil menvayangkan berhubungan badan dengan istri penulis alhamdulillah tidak selang 10 menit di mana pun istri penulis berada maka dia insyaALLAH selalu akan kembali bergairah kepada penulis,hingga kini kalimat tersebut masih terus penulis amalkan untuk ke utuhan rumah tangga penulis dan semoga pengetahuan yang penulis alami ini dapat di gunakan dan bermanfaat bagi orang orang yang rumah tangga nya mungkin tengah dalam permasalah yang di hantui perceraian,semoga dengan bergairahnya kembali istri atau suami dalam berhubungan badan maka akan memperkokoh ikatan rumah tangga mereka.amin ya rabbal alamin.
KETERANGAN SEDIKIT: amalan ini tidak berkhasiat untuk orang yang belum menikah/bukan kepada istri atau suami sebab saat awal membaca kalimatnya kita harus meyebutkan kalimat sewaktu kita ijab kabul menikahi istri kita dulu seperti * bismillahirrahmannirrahim saya terima nikahnya ani binti marzuki dengan maskawin.........sesuai dengan apa maskawin pengamal itu sendiri,setelah ini baru kalimatnya di baca berulang ulang dalam hati*.